Assalamualaikum Wr,Wb.
Selamat datang guys
di blog saya ”Detektif
Ilmu”.Sebelum kita menuju ke pokok pembahasan yang sekaligus
merupakan postingan pertama saya,izinkan saya memperkenalkan diri terlebih
dahulu.Nama saya Muhammad Samsul Arifin,aktivitas saya sehari-hari adalah
sebagai seorang mahasiswa di salah satu Universitas ternama di Kota
Situbondo.Memiliki blog dan menjadi seorang blogger adalah pengalaman baru bagi
saya,tetapi karena tuntutan tugas dari salah satu mata kuliah dan juga sebagai
sarana dalam menyalurkan hobi,akhirnya saya memberanikan diri untuk terjun ke
dunia blogging.Mengapa blog saya berjudul “Detektif Ilmu”,karena disini saya berharap kita
bisa bersama-sama mencari dan mempelajari ilmu layaknya seorang Detektif yang
terus mencari fakta dan bukti.Karena ilmu hadir untuk dicari,dipelajari,dan
akan jauh lebih bermanfaat lagi ketika ilmu kita gunakan untuk berbagi.Ok guys,saya
rasa sudah cukup perkenalannya.Sekarang,mari kita menuju ke materi.
MENGENAL SOCRATES,GENERASI
PERTAMA DARI 3 FILSUF PALING BERPENGARUH DALAM PEMIKIRAN DUNIA BARAT
Karena objek yang
kita bahas adalah ilmu,maka tak adil rasanya jika kita tidak menyinggung ilmu
yang menjadi sumber dari segala ilmu(filsafat). Postingan pertama saya akan ada
kaitannya dengan Filsafat.Kita akan membahas salah satu tokoh filsuf Yunani yang
memiliki peran penting dalam tradisi filosofis barat,dia adalah Socrates.Mungkin
terdengar asing ditelinga kita ketika mendengar nama Socrates,terutama bagi
kita yang belum pernah mempelajari filsafat.Socrates adalah seorang filsuf
Yunani yang lahir di Athena pada tahun 470 SM,dan merupakan generasi pertama
dari tiga ahli filsafat besar di Yunani(Socrates,Plato,dan Aristoteles).Ayahnya
bernama Sophroniscos berprofesi sebagai seorang pemahat patung sedangkan Ibunya
yang bernama Phainarete berprofesi sebagai seorang bidan.Socretes memiliki
istri bernama Xantippe dan dikaruniai tiga orang anak yaitu Ramplocles,
Sophroniscos dan Menexene.
Socrates hidup pada zaman ketika Yunani
dipimpin oleh kaum sofis dengan aliran Relatifismenya yang mengatakan bahwa
semua kebenaran bersifat relatif,ini menyebabkan kebingungan dan kekacauan
dalam kehidupan.Dari sinilah Socrates bangkit,dia berpendapat bahwa tidak semua
kebenaran bersifat relatif.Ada kebenaran yang bersifat umum(objektif) yang
dapat diterima dan dipegang semua orang.Dia terus berusaha meyakinkan orang
Athena tentang pendapatnya tersebut.Dalam usahanya meyakinkan orang-orang
Athena tentang adanya kebenaran yang objektif,Socrates menggunakan sebuah
metode yang praktis dan dijalankan dengan cara bercakap-cakap atau
berdialog.Metode ini dikenal dengan Dialektika,Socrates menanyakan sesuatu yang
sama tentang salah-tidak salah dan adil-tidak adil kepada semua orang yang
berbeda profesi(Pedagang,tukang,hakim,negarawan dan lainnya).
Setiap orang memiliki pendapatnya
masing-masing,dan dari semua pendapat tersebut di ambil kesimpulan yang
mencakup semua pendapat secara keseluruhan,ini disebut dengan Induksi.Metode
yang digunakan Socrates(dialektika) juga disebut dengan metode kebidanan karena
Socrates membantu mengeluarkan pemikiran seseorang(pemikiran yang benar) yang
diajaknya bercakap-cakap layaknya seorang bidan yang membantu proses kelahiran
seorang bayi.Namun,apa yang telah dilakukan Socrates membuatnya semakin dibenci
oleh orang-orang Athena terutama kaum sofis yang merasa semakin terganggu dengan
apa yang dilakukan Socrates hingga pada akhirnya Socrates dituduh telah merusak
moral para pemuda di negerinya.Selain itu,dia juga dituduh menolak dewa-dewa
atau tuhan-tuhan yang telah diakui negara.Untuk membuktikan tuduhan
itu,Socrates diadili oleh pengadilan Athena.Dalam proses pengadilan
tersebut,Socrates dinyatakan bersalah dengan mayoritas suara 280 melawan 220
dan dia dituntut hukuman mati dengan meminum racun.
Dengan kematian Socrates tidak
serta-merta mematikan pendapatnya tentang adanya kebenaran yang
objektif.Orang-orang Athena semakin banyak yang meyakini bahwa apa yang
dikatakan Socrates tentang kebenaran yang objektif memang ada.Kaum sofis
semakin kehilangan pengikut dan pendapat Socrates tentang adanya kebenaran
objektif semakin diperkuat oleh sang murid yakni Plato.Plato mengatakan bahwa
kebenaran umum itu memang ada dan sudah ada tanpa perlu dicari.Kebenaran umum
telah ada “di sana” di alam idea. Sayangnya,Socrates tidak pernah meninggalkan
tulisan.Filsafat Socrates lebih banyak digambarkan melalui tulisan atau catatan
dari murid-muridnya,salah satunya adalah Plato.Ada dua karya dan penemuan Socrates
yaitu Induksi dan Definisi.Mungkin terlihat sederhana bagi kita,tetapi
kedua-duanya berkenaan dengan dasar pengetahuan dan juga memiliki peran penting
dalam perkembangan ilmu pengetahuan.Socrates meninggal pada tahun 399 SM di
usia 71 tahun.
Ok guys,cukup sekian pembahasan kali
ini.Apabila ada kesalahan mohon dikoreksi dan dimaklumi.Jangan lupa menyisihkan
waktu untuk mampir diblog ini,dan sampai jumpa di postingan selanjutnya
Guys...
Wassalamualaikum Wr,Wb.
Sip. Ilmu harus di cari. Dgn bertambah nya ilmu kita bisa mengetahui sesuatu dan tentunya bermanfaat bagi kita sendiri dan orang lain apabila kita menyalurkannya.
BalasHapus